Kamis, 25 Agustus 2011

UKM Butuh ‘Software’ Perbukuan

KETANGGUHAN dan ketegaran Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam situasi sulit akibat terjangan krisis global tidak perlu lagi diragukan. Tatkala usaha-usaha di atas mereka banyak yang bergelimpangan dihantam krisis ekonomi pada 1998, usaha mikro ini tetap eksis hingga kini. Di Jakarta saja ada sekitar 700 ribu UKM yang tetap solid meski harus diterjang sejumlah masalah.

Mengapa UMKM tangguh menghadapi krisis moneter? Selain karena tak banyak tergantung pada bahan baku impor, mereka juga tidak secara langsung melakukan perdagangan internasional. Pangsa pasar yang sangat besar di dalam negeri sendiri dan tidak memiliki pinjaman yang besar di perbankan juga menjadi tameng tersendiri bagi UKM dalam menghadapi 'serangan' itu. Dan, mungkin yang membuat mereka lebih tangguh lagi karena tingkat resiko yang dimiliki lebih kecil dalam menyalurkan dan memanfaatkan dana perbankan.

Kini, ketika krisis global menimpa dunia dan dampaknya pun sampai ke Indonesia, sektor UKM diyakini akan mampu bertahan. Sektor UKM akan bisa melewati krisis ini dengan baik, karena umumnya UKM itu liat dan tidak gampang jatuh oleh berbagai tantangan dan tekanan dari luar. Sektor UKM terbukti mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia meski dibeli persoalan-persoalan yang harus dicarikan jalan keluarnya.

Nah, salah satu persoalan klasik yang dihadapi para UKM, yakni keterbatasan modal. Banyak UKM yang mendapatkan order besar namun terpaksa tidak bisa memenuhinya, karena kekurangan dana untuk memproduksi pesanan tersebut. Banyak pula UKM yang tidak bisa membesarkan skala usahanya karena keterbatasan dana tadi.

Hingga saat ini, sumber dana utama adalah perbankan. Namun, disinilah letak persoalannya karena banyak UKM kita yang sulit mendapat kepercayaan dari bank. Penyebab utama tidak bankable tadi, karena umumnya UKM tidak mempunyai pembukuan yang baik.

Padahal, pembukuan yang baik merupakan salah satu syarat untuk memperoleh pembiayaan atau pinjaman modal dari bank.

"Walaupun sebetulnya bisnisnya bagus, ordernya banyak, namun kalau tidak punya pembukuan yang baik, bank tidak bisa memberikan pinjaman. Hal itu terkait dengan pertanggungjawaban officer maupun pimpinan bank tersebut." Tandas Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh, menanggapi persoalan itu.

Berdasarkan data dari Tim Pengendalian Program Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (P3UMK) Kementerian Koordinasi. Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), permodalan UKM saat ini, ternyata 'hanya' 18 juta unit UMKM mendapatkan pinjaman dari bank, namun lebih dari 30 juta unit belum bisa memenuhi persyaratan perbankan. Mereka melakukan usaha dengan modal yang sangat kecil dari milik sendiri, atau pinjaman dari sanak saudara, bahkan rentenir.

Persoalan tidak bankable ini harus segera dicarikan jalan keluarnya, mengingat pertumbuhan usaha mikro sangat pesat. Dari 36 juta unit pada 1990-an, menjadi 50 juta unit pada akhir 2008.

Pertumbuhan ini tak lepas dari pertambahan penduduk usia kerja sekitar 2,5 juta per tahun, mobilitas penduduk dari pekerjaan sektor pertanian ke sektor jasa dan industri dan transisi pekerjaan karena PHK akibat krisis ekonomi.

Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi tahun 2006, UMK mencakup 99,1% dari unit usaha dan menyerap 84,4% tenaga kerja, menyumbang 22% terhadap nilai tambah. Sementara itu industri besar dan menengah jumlah unit usaha hanya kurang dari 1%, menyerap tenaga kerja 15,5% dan menyumbang 70% terhadap nilai tambah. Selama 2002-2007 kontribusi UMKM terhadap PDB 54-59,5 persen dari usaha besar hanya 40-46%. Dari data ini terlihat jelas betapa pentingnya UKM dalam menopang pembangunan negara berpenghuni 240 juta jiwa ini.

Di dalam menghadapi masa-masa krisis ekonomi global saat ini, perkuatan keuangan mikro menjadi alternatif yang sangat diandalkan untuk memperkokoh tulang punggung perekonomian nasional kita. Mengapa, karena di masa selanjutnya diharapkan dapat terwujud masyarakat Indonesia yang maju mandiri dan sejahtera secara merata.

Pada gilirannya diharapkan dapat membantu melahirkan kreativitas dan inovasi di dalam pengembangan UMK untuk mendorong terwujudnya usaha mikro dan kecil yang sehat, maju, efisien, produktif, kreatif dan inovatif serta berdaya saing global.

Tampaknya kehadiran Zahir Accounting bisa menjadi pintu ke luar dari masalah yang kerap dihadapi UKM kita. Software ini bisa membantu para pengusaha UKM membuat pembukuan yang baik yang menjadi salah satu syarat agar dipercaya bank. Dengan software dari PT Zahir Internasional ini pengusaha UKM bisa dengan mudah menginput data-data transaksi pembelian maupun penjualan. Selain itu juga bisa memasukkan data persediaan barang atau inventory.

Software ini juga bisa menyajikan berbagai data pembukuan dalam bentuk laporan analisa maupun grafik secara otomatis. Hal itu akan sangat memudahkan para pengusaha UKM dalam mengambil keputusan. Bisa dibilang Zahir Accounting ini bukan sekedar software akuntansi, melainkan decision support system atau sistem pengambil keputusan. Apalgi Zahir amat mudah diaplikasikan, bahkan oleh mereka yang sama sekali tidak mengerti atau berlatar belakang ilmu akuntansi. Pengusaha UKM yang terbiasa menggunakan cara manual (tulis tangan dalam melakukan pembukuan) itu tidak merasa ada yang janggal atau aneh saat berpindah ke system computer (software) ini.

Hingga saat ini, Zahir telah dipakai lebih 7500 UKM, baik lokal maupun yang berafiliasi dengan perusahaan-perusahaan internasional. "Kami ingin melibatkan lebih banyak lagi UKM dengan mematok target pelanggan sebanyak 30.000 perusahaan di tahun 2009. Caranya adalah mengembangkan produk Zahir Accounting yang dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka," ungkap Fadil.

Zahir Accounting yang mendapat penghargaan Best of The Best Software 2003 dari Presiden Republik Indonesia ini dikembangkan lebih 12 tahun lalu dimulai dengan Zahir Versi 1,0 pada 2006 dan Zahir Versi 5.0 sejak awal kelahirannya itu, Zahir Accounting disesuaikan dengan karakter bisnis di Indonesia, sehingga sangat cocok untuk para UKM kita. Mudah-mudahan dengan adanya software lokal ini, para UKM kita semakin lebih tangguh lagi.

Sumber: Oleh Tety Polmasari | Harian Terbit, Selasa, 7 April 2009

Software Lokal Jadi Tuan di Negeri Sendiri

PROSPEK pasar dan termasuk hasil industri kreatif yang dihasilkan di Indonesia masih cukup besar. Pemerintah sendiri memberikan dukungan yang luar biasa bagi pengembangan industri kreatif di Indonesia. Alasannya, peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa disokong oleh industri kreatif.

Salah satu industri kreatif itu, menurut Dirjen APTEL Depkominfo, Cahyana Ahmad Jayadi, inovasi software, pemerintah katanya mendukung penuh pengembangan dan pemakaian hasil industri kreatif itu. Itu sebabnya di tahun 2009 dijadikan sebagai tahun industri kreatif.

Ada 14 bidang industri kreatif yang dikembangkan pemerintah mulai dari periklanan, arsitektur, handicrafts, desainer hingga informasi teknologi dan software. Pengembangan dan dukungan industri kreatif itu sendiri dilakukan pemerintah untuk tetap bisa menggerakkan sektor riil di tengah krisis global yang masih berlangsung.

Kehadiran software Zahir Merdeka produk PT Zahir Internasional – terkenal dengan software Zahir Accounting-nya, tampaknya menjadi tonggak baru bagi inovasi produk teknologi informasi (TI) di Indonesia, terlebih-lebih di Tahun Industri Kreatif yang dicanangkan pemerintah. Menurut Cahyana Ahmadjayadi, hadirnya software lokal ini dapat menjawab tantangan di saat krisis global masih menerpa.

Zahir di matanya, menjadi solusi kebutuhan software murah tapi berkualitas milik negeri sendiri. Apalagi produk Zahir Merdeka menerapkan sistem sewa (Voucher prabayar) seperti halnya kartu prabayar pada operator telepon seluler. Sesuatu yang baru dan (mungkin) pertama di Indonesia.

Jika selama ini para UKM kita enggan membeli software karena keterbatasan dana mengingat software masih dianggap mahal, maka dengan produk Zahir Merdeka, UKM bisa memakai sistem sewa. Dengan cara sewa maka investasi software-nya jadi sangat murah. Sesuatu yang selalu dicari konsumen: murah tapi bermutu.

Sewa? Ya, hanya dengan Rp 137 ribu per bulan, UKM sudah bisa menikmati software lokal buatan negeri sendiri: "Dengan membayar Rp 137 ribu perbulan, pelanggan mendapat manfaat sama dengan membeli software Rp 4 juta. Karena itu, kami menyebut Zahir Merdeka sebagai 'Software Hebat Harga Hemat'," tandas Fadil Fuad Basymeleh, Chairman perusahaan itu.

Pengoperasiannya cukup mudah. Cukup aktifkan periode transaksi yang diperlukan, dan anda siap membuat laporan keuangan dalam sekejap. Sehingga memberikan fleksibilitas pembayaran kepada para konsumen pengguna Zahir.

Dengan sewa prabayar, konsumen cukup membayar untuk periode transaksi yang dibutuhkan. Aktifkan periode transaksi dengan voucehr isi ulang Zahir Merdeka, maka konsumen dapat mencatat transaksi pada periode yang diaktifkan.

Produk software lokal ini, menurut Cahyana Ahmadjayadi, tidak kalah hebat dengan produk impor. Bahkan, dalam beberapa hal, bisa jadi lebih hebat. Apalagi Zahir mampu mencatat nilai transaksi hingga 15 digit atau ratusan triliun. Sedangkan sebagian besar software impor yang harganya di bawah Rp 20 juta hanya mampu menampung 8 digit atau setara dengan Rp 99 Juta.

"Ini bukti para pengembang piranti lunak lokal mempunyai kemampuan yang bisa dibanggakan, dan mampu bersaing dengan produk-produk impor. Salah satu tantangannya adalah meyakinkan publik, bahwa mutu piranti lunak lokal pun bisa diandalkan dan dibanggakan. Dan yang pasti harganya jauh lebih murah," papar Cahyana.

Pencanangan Tahun Industri Kreatif ini membuat produsen IT lokal itu optimistis merebut ceruk pasar yang makin besar. Di tengah pesimisme yang melanda sebagian besar dunia usaha di Indonesia, produsen software itu justru membidik pertumbuhan pasar yang luar biasa. Melalui produknya, Zahir menargetkan pertumbuhan pelangan sebesar 300 persen, dari sekitar 7.500 menjadi 30.000 pada 2009.

Di tengah ketatnya persaingan untuk memenangkan persaingan pangsa pasar global, software lokal ini menjadi market leader di Indonesia. Baginya, bisnis software di Indonesia amat prospektif, meski harus bersaing dengan software asing. "Jumlah penduduk Indonesia sangat besar, sedangkan penetrasi teknologi masih sangat rendah. Hal itu merupakan peluang yang sangat besar," tandas Fadil.

Menurut Cahyana, keunggulan produk software lokal ini mungkin juga karena faktor kemudahan pengoperasian, sesuatu hal yang amat dicari konsumen. Bahasa yang tidak terlalu ribet memudahkan para UKM mengoperasikan software ini.

Menjadi tuan di negeri sendiri begitu barangkali tekad produsen IT lokal ini. Produk software lokal ini sangat cocok untuk UKM di Indonesia mengingat sejak awal kelahirannya lebih dari 12 tahun lalu, software ini disesuaikan dengan karakter bisnis di Indonesia, sehingga sangat cocok untuk para UKM Indonesia.

Ke depan, peluang itu makin bertambanh besar, sebab perangkat-perangkat teknologi makin mudah digunakan dan makin murah. Harga internet pun semakin terjangkau harganya dan makin mudah didapat.

Jika beberapa tahun lalu, hardware seperti PC dan laptop harganya relatif mahal, kini harga hardware semakin murah. Bila dulu harga laptop belasan juta rupiah, kini dengan uang Rp 3 juta sampai Rp 4 juta kita sudah bisa memiliki laptop.

Bisnis IT saat ini sedang menunggu generasi berikutnya untuk bangkit. Ayo cintai produk negeri sendiri.

SumberOleh Tety Polmasari | Harian Terbit, Rabu, 15 April 2009

Software Akuntansi Hindarkan UMKM Terjerat ‘Bank Plecit’

Usah mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga saat ini kerap harus berjuang sendiri agar usahanya bisa berjalan. Para pelaku bisnis UMKM harus bisa mencari modal dengan cara sendiri agar usahanya langgeng.

Selama ini, sebagian besar pelaku UMKM kesulitan mendapatkan permodalan dari perbankan. Ada berbagai persyaratan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Di antaranya, harus di back-up dengan jaminan berupa sertifikat tanah, BPKB motor atau mobil.

Kalau tidak mempunyai jaminan, paling cepat dan memungkinkan meminjam dari Bank plecit, yaitu bank meminjamkan uang kepada pedagang dan pelaku UMKM dengan sistem pengembalian setiap hari. Keuntungannya pelaku UMKM bisa mendapatkan uang dengan cepat, tetapi risiko yang ditanggung nasabah harus membayar bunga yang tinggi.

Mengapa pelaku UMKM menggunakan siasat atau lebih suka meminjam di Bank plecit? Selain alasan ketiadaan jaminan seperti disebutkan di atas, penyebab lainyya adalah UMKM tidak mempunyai catatan rugi laba dari usaha yang dijalankan. Mereka tidak mempunyai pembukuan yang baik. Padahal catatan untung rugi ini merupakan syarat untuk mengajukan kredit.

Jika mereka akan mengajukan kredit di perbankan, mereka harus meminta tolong seorang akuntan publik untuk membuatkan neraca rugi laba usahanya. Tentu hal ini ini tidak gratis, para pelaku UMKM harus mengeluarkan uang untuk membayar akuntan yang jumlahnya tentu tidak kecil. Sebetulnya, persoalan pembukuan itu mudah dipecahkan dengan menggunakan software akuntansi. Salah satunya adalah Zahir Accounting, yang dikembangkan oleh PT Zahir Internasional sejak 12 tahun silam. "Zahir Accounting siap membantu para UMKM membuat laporan Laba-Rugi perusahaan dengan cara yang sangat mudah dan seketika. Sejak awal, kami memang merancang Zahir Accounting agar mudah digunakan oleh UMKM, Bahkan mereka yang tidak mengerti akuntansi sekalipun." Kata pendiri dan Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh. Ia menegaskan, kehadiran Zahir Accounting akan sangat membantu sekali bagi pelaku UMKM. "Ditambah saat ini, pemerintah mengharuskan setiap orang mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang setiap tahunnya harus membuat laporan keuangan untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan.

Keberadaan software akuntansi semacam Zahir Accounting akan sangat membantu UMKM untuk membuat laporan keuangan, tidak hanya untuk bank, tetapi juga untuk pajak," paparnya di sela peluncuran produk Zahir Merdeka di Jakarta Desember 2008. Dijelaskan Fadil Basymeleh, Zahir Accounting dilengkapi dengan berbagai laporan yang dirancang untuk memudahkan pelaku UMKM mengambil keputusan bisnis dengan cepat. Baik laporan keuangan standar di antaranya, laporan neraca, laporan laba rugi, laporan aliran kas maupun laporan analisa seperti laporan penjualan per salesman, per kategori pelanggan, produk terlaris, keuntungan penjualan per produk dan lain sebagainya. "Selain laporan keuangan pelaku UMKM juga bisa menampilkan berbagai grafik yang dapat digunakan untuk menganalisa bisnis dengan cepat," kata Fadil.

Selain itu, bila selama ini pelaku UMK lupa kapan tagihan yang harus dibayar, kapan piutang dapat ditagih dan kapan suatu giro akan cair dapat diatasi menggunakan Zahir Accounting. Program Zahir ini akan menampilkan seluruh piutang, hutang dan giro mundur dalam suatu kalender yang mudah dipahami. Lebih lanjut Fadil mengatakan seluruh laporan keuangan para pelaku UMKM yang telah didesain menggunakan Zahir Accounting 5.1 dapat digunakan oleh Zahir Report Server. Sehingga semua laporan bisa diekspor ke dalam berbagai format HTML dan PDF untuk dicetak, rekam atau mengirimkannya melalui email. "Cukup klik satu tombol laporan yang ditampilkan dapat dikirim melalui email sebagai attachment," tandasnya.

Jika harga software Zahir Accounting yang sekitar Rp 1 juta masih menjadi kendala bagi UMKM untuk menggunakan software akuntansi. Zahir pun menyediakan jalan keluarnya. Yakni, sistem prabayar (sewa). "Kami meluncurkan Zahir Merdeka, yang merupakan software prabayar. Cukup dengan mengaktifkan periode transaksi yang diperlukan, anda siap membuat laporan keuangan dalam sekejap," tandasnya. Fadil menyebutkan, Zahir Merdeka tersedia dalam empat pilihan Edisi untuk memenuhi kebutuhan berbagai bidang usaha. Yakni, Edisi Small Business Accounting yang dijual seharga Rp 34 ribu, Edisi Flexy Money Rp 103 ribu, Flexy Trade Rp 137 ribu, dan Edisi Personal Rp 137 ribu. "Itu harga mengaktifkan 30 hari transaksi, dan konsumen dapat menambahkan fasilitas pada setiap Edisi yang dipilih dengan batasan harga maksimum Rp 171 ribuan, papar Fadil Fuad Basymeleh.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindag) DIY, Drs Koesdarto Pramono yang dimintai komentarnya tentang Zahir Accounting mengatakan, jika software Zahir dapat memperlancar usaha pelaku UMKM tentunya harus diapresiasikan kepada para pelaku usaha. "Saya kira kalau bisa memperlancar administrasi pelaku usaha, program ini sudah selayaknya dan sepantasnya untuk diapresiasikan kepada mereka. Sehingga bisa memperingan tugas administrasi para pelaku usaha. Terlebih untuk membuat laporan keuangan bulanan atau tahunan," kata Koesdarto Pramono di Yogyakarta. Koesdarto mengharapkan agar program Zahir yang cukup bagus ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat. " Sehingga masyarakat, terutama UMKM mengenal dan mau menggunakan Zahir Accounting," tutur Koesdarto.

Akuntansi

Akuntansi merupakan penjabaran, pengukuran, dan pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manager, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan pada perusahaan, organisasi, serta lembaga pemerintah. Akuntansi merupakan seni dalam mengukur, berkomunikasi serta menginterpretasikan segala bentuk aktivitas keuangan. Secara umum, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi juga bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat untuk dapat dimanfaatkan bagi para pembuat keputusan, manajer, dan pihak pembukuan. Akuntansi keuangan merupakan suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis yang dicatat, diklasifikasi, dirangkum, diinterpretasikan serta dikomunikasikan. Auditing merupakan suatu disiplin ilmu yang terkait akan tetapi tetap terpisah dari akuntansi. Auditing adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini yang logis tetapi tak ada jaminan sepenuhnya mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang umum.

Praktisi akuntansi sering disebut dengan akuntan. Akuntan yang bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang jelas berbeda pada tiap negara. Sebagai contoh adalah Chartered Accountant (FCA, CA, atau ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA),Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Untuk di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (yang sebelumnya disebut BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

Senin, 22 Agustus 2011

Zahir Accounting - Solusi Manajemen Keuangan UKM

Krisis tak selalu membuat bisnis yang dijalankan menjadi terpuruk. Sebaliknya, krisis malah dapat menjadi momen yang tepat untuk bertahan asal dapat menyiasatinya.Terus berinovasi dan kreatif adalah kunci utama untuk lolos dari krisis.

Jika ada sebagian pelaku bisnis yang pesimis dalam menghadapi krisis ekonomi global saat ini, tapi tidak bagi PT Zahir Internasional yang sukses mengembangkan software akuntansi dengan merek Zahir Accounting. Perusahaan yang tiga kali berturut-turut meraih APICTA Award (Asia Pacific Information and Communication Technology Award) ini justru tetap optimis pada tahun 2009.

"Kami yakin mampu meraih sukses penjualan di tahun 2009. Kami mematok target kenaikan jumlah pelanggan sebesar 300 persen, dari 7.500 usaha kecil dan menengah (UKM) di tahun 2008 menjadi 30.000 UKM di tahun 2009," jelas Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh.

Menurut Fadil, krisis keuangan global yang bermula dari ambruknya perbankan di Amerika Serikat karena kredit di sektor perumahan, justru membuka peluang bisnis yang makin besar. "Kalau kita melihatnya dengan positif, seharusnya produsen IT lokal malah dapat melihat potensi pasar yang sangat besar," ungkap Fadil yang menyelesaikan S1 nya di ITB Bandung.

Lebih lanjut dijelaskan Fadil, hadirnya software akuntansi yang mereka kembangkan adalah untuk menjembatani para UKM yang memerlukan software akuntansi. Keterbatasan biaya dalam penyediaan teknologi informasi (TI) memang menjadi kendala bagi UKM. Namun, software akuntansi merek Zahir sangat terjangkau dari sisi harga.

UKM memang menjadi target pasar Zahir sejak awal. "Umumnya UKM tidak memiliki pembukuan yang baik. Akibatnya, walaupun bisnisnya bagus dan punya prospek cerah, mereka seringkali kesulitan saat berhadapan dengan bank," Ujarnya.

Lebih dari itu, software yang memperoleh Penghargaan Best og The Best Software 2003 dari Presiden RI, Best Enterprise 50 dari Majalah SWA 2006, dan Juara I Teknopreneur Award 2008 ini ditujukan untuk membantu para pengusaha UKM mengambil keputusan. "Zahir Accounting akna sangat membantu para pengusaha mengambil keputusan bisnis karena Zahir Accounting bukan sekadar software akuntansi, melainkan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System)," Kata Fadil.

Zahir merupakan aplikasi produk lokal dengan kualitas yang telah teruji. Harga Software lokal umumnya relatif lebih terjangkau dibanding software buatan asing. Zahir Accounting tersedia dalam paket beli putus dan sistem sewa yang baru diluncurkan Desember 2008 lalu. Di tengah kondisi krisis saat ini, membeli produk TI merupakan keputusan yang sulit. Hal inilah yang mendorong diluncurkannya Zahir Merdeka yang menerapkan sistem sewa (voucher prabayar). dengan cara sewa, maka investasi software-nya jadi sangat murah.

Zahir Merdeka hadir dengan empat pilihan Edisi yaitu Edisi Small Business Accounting dijual Rp 34 ribu, Edisi Flexy Money Rp 103ribu, Flexy Trade Rp 137ribu, dan Edisi Personal juga Rp 137ribu.

Zahir telah dikembangkan lebih dari 12 tahun. dimulai dari Zahir versi 1,0 sebagai produk perdana, dan tahun 2006 kembali diluncurkan Zahir Versi 5,0 Software Zahir dijual dengan harga yang sangat affordable mulai Rp 1juta sampai Rp 15juta. Zahir Accounting sudah diaplikasikan oleh lebih dari 7.500 perusahaan kecil dan menengah, baik lokal maupun yang berafiliasi dengan perusahaan mancanegara.

ke depan, Zahir akan membuka channel-channel di bidang pemasaran dan membuka peluang bisnis untuk menjadi reseller Zahir Accounting di seluruh Indonesia. Zahir juga membuka peluang bisnis sebagai partner pelatihan Zahir Accounting di berbagai kota. "Kami optimistis mampu meraih pertumbuhan rata-rata 50 persen per tahun," pungkas Fadil.

Sumber: Property & Bank | edisi 047 2009

Minggu, 07 Agustus 2011

Laporan Keuangan

Jika kita menelusuri bentuk laporan dari berbagai perusahaan, maka kita akan temukan pula berbagai macam bentuk laporan. Laporan tersebut dapat kita golongkan ke dalam 2 kelompok, yaitu laporan operasional dan laporan keuangan. Laporan operasional digunakan untuk mengawasi setiap aktivitas perusahaan dan di print-out langsung oleh bagian atau divisi terkait dengan aktivitas tersebut serta laporan operasional yang sering tidak dilengkapi dengan satuan nilai mata uang. Namun tidak berarti laporan operasional tidak memerlukan satuan nilai mata uang tersebut. Bentuk laporan operasional sangat tergantung pada jenis operasional perusahaan dengan kecenderungan pengukuran menggunakan satuan volume. Laporan keuangan adalah laporan yang menyangkut dengan asset perusahaan dan perubahannya. Laporan keuangan mempunyai bentuk standar dan aturan, prosedur yang harus dipenuhi dan dibuat oleh bagian akuntansi.

Laporan akuntansi utama adalah Neraca (Balanced), Laporan Rugi Laba (Income Statement) dan Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 Revisi 1998, pada paragraf 07:

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

a)      Neraca,

b)     Laporan laba-rugi,

c)      Laporan perubahan ekuitas,

d)     Laporan arus kas,

 

Neraca (Balanced)

Yaitu laporan yang secara sistematis menggambarkan posisi keuangan dan suatu perusahaan meliputi harta (assets), hutang (liabilities) dan modal (capital). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya berbentuk

1)     Skontro / Horizontal

Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakkan disebelah kiri sedangkan passiva (liabilities+modal) diletakkan disebelah kanan.

 

2)     Report Form / Laporan

Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakkan disebelah atas sedangkan passiva (liabilities+modal) diletakkan disebelah bawah.

 

3)     Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya, misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals).

Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam sistem akuntansi komputer neraca dapat disusun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat divisualisasikan setiap saat.

Laporan Rugi Laba (Income Statement)

Yaitu laporan sistematis yang menggambarkan selisih penghasilan (reveneus) dengan biaya (expenses).

 

Analisa Transaksi

Analisa Laporan Keuangan

Analisa Rugi Laba

Analisa Neraca